D.
ZAMAN RENAISSANCE
Zaman ini berlangsung pada awal abad
14 M sampai dengan abad 17 M. Zaman renaissance ditandai dengan era kebangkitan kembali
pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan abad
pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Zaman ini juga
merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri
jenius serba bias, Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 140 M) dan
ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Colmbus memberikan dorongan Penemuan ilmu
pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa
ini adalah bidang astronomi.
Pada Zaman Renaissance ini manusia barat
mulai berfikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari
otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membelenggu kebebasan dalam
mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Nicholas
Copernicus, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Galileo Galilei. Berikut cuplikan
pemikiran para filusuf tersebut.
1. Nicholas
Copernicus (1473-1543)
Copernicus adalah seorang tokoh
gereja ortodoks. Ia mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi
matahari, sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisisme) . Pendapat ini
berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang
menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisme).
Sekalipun Copernicus membuat model,
namun alasan utamanya bukanlah sistemnya, melainkan keyakinannya bahwa prinsip Heliosentrisisme akan sangat memudahkan
perhitungan. Copernicus sendiri tidak berniat untuk mengumumkan penemuannya,
terutama mengingat keadaan dan lingkungan gereja pada waktu itu. Menurut
gereja, prinsip geosentrisisme
dianggap yang lebih benar daripada prinsip heliosentrisisme.
2. Tycho
Brahe (1546 M-1601 M)
Tycho brahe adalah seorang bangsawan
yang tertarik pada sistem astronomi baru. Ia membuat alat-alat yang ukurannya
besar sekali untuk mengamati bintang-bintang dengan teliti. Berdasarkan
alat-alat yang besar itu dan dengan ketekunan serta ketelitian pengamatannya,
maka bahan yang dapa dikumpulkan selama 21 tahun sangat besar artinya untuk
ilmu dan keperluan sehari-hari.
Perhatian Tycho Brahe dimulai pada
bulan November tahun 1572, dengan munculnya bintang baru di gugusan Cassiopeia
secara tiba-tiba, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan sebelum ia padam
lagi. Bintang yang dalam waktu singkat menjadi cemerlang dalam bahasa
moderndisebut Nova atau Supernova, tergantung dari besarnya dan massanya.
Timbulnya bintang baru itu menggugurkan pendapat yang dianut sampai pada saat
itu, yaitu oleh karena angkasa diciptakan Tuhan, maka angkasa tidak dapat
berubah sepanjang masa, dan bentuknya akan teap dan abadi. Beberapa tahun
kemudian, Tycho berhasil menyusun sebuah observatorium yang lengkap dengan
alat, kepustakaan, dan tenaga pembantu.
Dalam tahun 1577, ia dapat mengikuti timbulnya sebuah Comet. Dengan bantuan alat-alatnya, ia
menetapkan lintasan yang diikuti comet tersebut. Teryata lintasan ini lebih
jauh dari planer venus. Penemuan ini membuktikan, bahwa benda-benda angkasa semuanya terapung bebas dalam ruang angkasa.
3. Johannes
Keppler (1571 M-1630 M)
Johannes
Keppler adalah pembantu Tycho dan seorang ahli matematika. Setelah Tycho
meninggal dunia, bahan pengamatan selama 21 tahun itu diwariskan kepada
Johannes Keppler. Di samping melanjutkan pengamatan, Keppler juga tetap
mengembangkan Astrologi untuk memperoleh uang guna memelihara perkembangan
astronomi. Dalam mengolah bahan peningalan Tycho, ia masih bertolak dari
kepercayaan bahwa semua benda angkasa bergerak, mengikuti lintasan karena
sesuai dengan kesempurnaan ciptaan Tuhan. Semua perhitungan ditujukan ke arah
itu. Namun, semua perhitungan tetap menunjukkan bahwa lintasan merupakan sebuah
elips untuk semua planet. Akhirnya keppler terpaksa nengakui bahwa lintasan
memang berbentuk elips.
4. Galileo
Galilei (1564 M-1642 M)
Membuat sebuah teropong bintang yang terbesar pada masa
itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan
beberapa peristiwa penting dalam bidang astronomi. Ia melihat bahwa planet
Venus dan Mercurius menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga
ia menyimpulkan bahwa planet-planet
tidaklah memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari
matahari. (Rizal Mustansyir, 1996)
E.
ZAMAN MODERN
Zaman ini
sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat
jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan
ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada
zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene
Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes
juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem
koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Issac
Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya
struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan temuannya
elektron. Berikut penjelasan sekilas dari filusuf-filusuf tersebut.
1. Rene Descartes (1596 M-1650 M)
Dikenal
sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan
Perancis. Sistem
koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X
letaknya horizontal dan disebut absis atau sumbu X, sedangkan garis Y letaknya
tegak lurus pada sumbu X. Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis
lurus yang berpotongan tegak lurus, maka sistem koordinat itu dinamakan Orthogonal coordinate system. Kedudukan
tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis lurus pada
sumbu X dan pada sumbu Y. Dengan demikian kedudukan tiap titik potong kedua
sumbu menyusuri sumbu-sumbu tadi. Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan
hukum pythagoras mengenai hypothenusa. Penemuan Descartes ini dinamakan Analytic Geometry. (Rizal Mustansyir,
1996, hlm.48)
2.
Isaac Newton (1643 M-1727 M )
Adalah seorang fisikawan,
matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia
dkatakan sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae
Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan
tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama
tiga abad ini.
a.
Teori
Gravitasi
Teori
gravitasi adalah
perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah dirintis oleh Galileo
dan Keppler. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Keppler mempelajari
pergerakan dengan lintasan tertutup atau elips. Teori gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun
mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang
selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan.
b.
Perhitungan
Calculus
Perhitungan calculus atau yang disebut
juga diferensial integral. Cara
perhitungan calculus ini banyak manfaatnya, yaitu untuk menghitung berbagai
hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang
teratur. Misalnya, kecepatan planet mengelilingi matahari yang berbeda-beda sepanjang
lintasan, menemukan maksimum dan minimum dari suatu kurva, menemukan tambahan
luas lingkaran bila radius berubah sedikit dan lain sebagainya.
c.
Optika
atau mengenai Cahaya
Penemuan ketiga
yang mendasari ilmu alam adalah pemeriksaan Newton mengenai cahaya dan lazim
disebut optika. Jika cahaya matahari
dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias
antara merah sampai ungu menjadi pelangi. Kemuadian kalau pelangi itu
dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbaik, maka pelangi terkumpul kembali
menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu
sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
3. Joseph
Black (1728 M-1799 M)
Dikenal sebagai pelopor dalam pemeriksaan
kualitatif. Ia menemukan gas CO2. Ia melakukan pemanasan terhadap
kapur. Udara yang keluar kemudian dialirkan melalui air kapur yang sudah
disaring lebih dahulu. Pada waktu udara yang keluar dari kapur mengalir, maka
air kapur yang jernih menjadi keruh.
4.
Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M)
Dikenal sebagai penganut teori evolusi
yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan
yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teorinya
yang terkenal adalah Struggle for life
(perjuangan untuk hidup). Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang dapat
menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup
lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan
karena kalah bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling
unggul (survival of the fittest).(Rizal
Mustansyir, 1996)
Selain pioneer di atas masih
banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya
seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik
menjadi teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah
seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting
pada pembangunan mekanis kalkulator.
F. ZAMAN
KONTEMPORER
Kemajuan ilmu
dan teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata rantai yang tidak terputus
sama lain. Begitu pula pada zaman kontemporer, tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan yang lebih lanjut
dari rentetan sejarah ilmu sebelumnya. Kondisi itulah yang kemudian mengalami
percepatan yang tidak jarang berada diluar dugaan manusia itu sendiri.
Yang
dimaksud zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir
yang kita jalani hingga saat ini. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya
bahwa kelanjutan sejarah perkembangan ilmu, berbagai hal baru yang ditemukan
dan dapat kita amati di zaman kontemporer, tidak lepas dari penemuan dan
dasar-dasar ilmu yang telah ada dan diciptakan oleh para penemu, pakar atau
filosof di masa-masa sebelumnya.
Perkembangan
ilmu di zaman kontemporer ini digunakan untuk menggambarkan aplikasi ilmu dan
teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Aplikasi ini tidak hanya
dilapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu-ilmu sosial dan juga keagamaan. Para
pecinta ilmu di bidang mereka masing-masing berusaha untuk menjadikan ilmu dan
pengetahuan yang menjadi bidang mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi manusia dan kemanusiaan.
Salah
satu hal lain yang menjadi karakteristik zaman kontemporer adalah melakukan
perubahan dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan
pandangan-pandangan baru dalam memperbaharui ataupun membangun ilmu yang telah
mereka dapat sebelumnya.
Begitulah
perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi seluruh bidang ilmu dan
teknologi. Adapun beberapa contoh perkembangan ilmu kontemporer adalah sebagai
berikut:
1.
Santri, Priyayi, dan Abangan.
Dalam kajian ilmu
sosial keagamaan di Indonesia, menurut Clifford Geertz melalui penelitian yang
telah dibukukan dalam judul Abangan,
Santri, Priyayi, ada tiga lingkungan yang berbeda dalam struktur sosial
Masyarakat Jawa (yaitu pedesaan, pasar dan kantor pemerintah) yang dibarengi
dengan latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda (yang berkaitan dengan
masuknya agama Hindu dan Islam di Jawa) telah mewujudkan adanya Abangan (yang menekan adanya animistik),
Santri (yang menekan aspek-aspek
Islam), Priyayi (yang menekan
aspek-aspek Hindu). Struktur sosial ini saling berlainan, tetapi masing-masing
saling melengkapi satu sama lainnya dalam mewujudkan adanya sistem sosial Jawa
yang berlaku umum. Inilah yang merupakan bahwa agama bukan hanya memainkan
peranan bagi terwujudnya integrasi, namun juga memainkan peranan pemecah belah
bagi masyarakat.
Penelitian inilah yang mendapat
perhatian dari para ilmuwan. Berbagai penelitian dilakukan untuk menguji,
membuktikan atau bahkan meruntuhkan teses Geertz tentang keberagaman masyarakat
Jawa itu. Para pakar menemukan bahwa masyarakat Jawa secara umum adalah santri,
adapun “genre” abangan tidak signifikan. Ini dibuktikan dengan hasil penelitian
PPIM UIN Jakarta. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2001 dengan populasi
yang luas (sekitar 85 % populasi nasional) dengan random sampling. Selain itu, banyak tantangan dari peneliti dan
para pakar pada bidang-bidang ilmu lainnya yang menguji penelitian dari
Cliffort Greetz sesudah itu. Dan banyak tema-tema lain yang terus berkembang
dan menjadi bukti berkembangnya ilmu dari waktu ke waktu.
2.
Teknologi
Rekayasa Genetika
Salah
satu bentuk perkembangan ilmu pada zaman kontemporer adalah rekayasa genetika
yang berupa teknologi kloning. Teknologi ini pertama kali dilakukan oleh Dr.
Gurdon yang berhasil yang berhasil memanipulasi katak menjadi kecebong pada
tahun 1961.
Tiga
puluh dua tahun setelah itu, tahun 1993, Dr. Jerry Hall berhasil mengkloning
embrio manusia dengan teknik pembelahan. Hanya saja kloning yang dihasilkan
saat itu rusak. Empat tahun kemudian, Dr. Ian Wilmut berhasil melakukan kloning
pada mamalia yaitu domba yang diberi nama Dolly.
Masih pada tahun 1997,
lahir lembu kloning pertama yang diberi nama Gene. Setahun kemudian, Dr.
Teruhiko Wakayama melakukukan kloning terhadap tikus, dan peluang keberhasilan
kloning mencapai tiga persen. Sedangkan pada tahun 2000, Prof. Gerald berhasil
membuat kera kloning yang diberi nama Tetra. Dan individu yang dihasilkan tersebut identik dengan sel
sumbernya.
Begitulah teknik rekayasa genetika
yang berkembang dari waktu ke waktu. Dan setelah berbagai keberhasilan teknik
kloning yang pernah dilakukan, para ahli lebih berencana menerapkan teknik
kloning pada manusia. Dari ide inilah, wacana kloning menjadi suatu yang
semakin kontroversi.
3.
Teknologi
Informasi
Pada tahun 1937,
seorang insinyur Amerika bernama Howard Aiken merancang IBM Mark 7 yang
merupakan komputer yang menggunakan tabung vakum dan elektro mekanikal. 14
tahun kemudian muncul komputer elektronik pertama yaitu UNIVAC yang dirancang oleh Ercket dan Mauchly. Kemudian, pada tahun
1977 muncul komputer pribadi pertama di dunia yang diberi nama Apple II yang
dirancang oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak.
Demikian teknologi komputer terus
berkembang. Dulu komputer belum memiliki bentuk yang kompak dan ringkas. Lalu
semakin lama bentuknya semakin kecil. Ada PC, laptop hingga komputer jenis PDA.
Komputer juga tidak saja menjadi alat pengolah data tetapi juga memasuki
wilayah komunikasi interaktif dalam bentuk internet. Untuk itulah, muncul DARPA
internet yang sebelumnya digunakan untuk jaringan militer. Semakin
berkembangnya waktu, internet diklasifikasikan menjadi dua yaitu militer dan
nonmiliter. Dan semakin lama, terus dikembangkan dengan saat ini dengan
berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya seperti e-mail, chatting, download file dari berbagai situs, dan lain-lain.
4.
Teori
Partikel Elementer
Selama
lebih dari 2.500 tahun, manusia mencari misteri sifat materi. Pada abad kelima
sebelum masehi, Democritus menemukan bahwa bagian terkecil suatu partikel
adalah atom. Kemudian ditemukan bahwa atom bukanlah partikel terkecil. Di
dalamnya, yaitu elektron, proton dan netron. Lebih jauh sekarang ditemukan kuark sebagai bagian dari proton dan netron, sehingga saat ini disebut sebagai partikel elementer adalah
kuark dan elektron.
Setiap kali lahir teori
fisika atom, akan bermunculan serangkaian percobaan yang dikemudian hari bisa
menghasilkan toeri baru yang dapat menentang teori lama seperti yang terjadi
setelah Democritus, namun bisa juga bersifat menguatkan. Seperti temuan
Gerardus dan Martinus Veltman yang menegaskan bahwa teori model standart bisa
diterima untuk menjelaskan bahwa jagad raya tersusun atas kuark, lepton (yaitu elekton
dan neutron), dan boson (foton).
Teori tentang
partikel elementer ini, bisa menjadi dasar bagi temuan- temuan baru yang
spektakuler. Bukan tidak mungkin manusia dapat diubah dalam partikel dasarnya.
Sehingga dapat dipindah-tempatkan setiap saat tanpa kendaraan.
5.
Kemajuan
Ilmu Astronomi
Pada
tahun 1961, Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang diluncurkan ke ruang
angkasa oleh Uni Soviet dengan pesawat Vostok I-nya, kemudian disusul Amerika
pada tahun 1968. Pada tahun 1969, tepatnya tanggal 20 juli, Neil Amstrong
menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan, maka sekarang bulan sudah
diproyeksikan untuk dikomersialisasikan.
Demikianah
contoh-contoh perkembangan ilmu pada zaman kontemporer. Dapat disimpulkan bahwa
apa yang terjadi dilapangan pengetahuan modern tidak saja menunjukkan cepatnya
perkembangan, tapi lebih menakjubkan lagi telah terjadi juga “percepatan”.
Hanya saja, perkembangan ilmu itu tidak berarti mutlak sebagai rahmat bagi
kehidupan manusia. Tidak jarang kemajuan ilmu dan teknologi yang terus
berlangsung hingga saat ini membuat banyak manusia khawatir atau bahkan takut
terhadap dampak negatifnya dan banyak pula yang telah merasakan langsung
akibatnya bagi kehidupan mereka, baik kehidupan materil, maupun spiritual.
G.
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MATEMATIKA
Sejarah
perkembangan ilmu matematika dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara geografis
dan tokohnya.
1. Berdasarkan Geografisnya
Perkembangan ilmu matematika di dunia
dipengaruhi oleh perkembangan matematika sebelumnya. Perkembangan ini
dipengaruhi oleh wilayah masing – masing yang dapat menentukan perkembangan
ilmu matematikanya sendiri sesuai dengan bahasa dan lambang yang digunakan.
Berdasarkan wilayah ini perkembangan ilmu matematika dapat dibedakan menjadi:
a.
Matematika Prasejarah
Yaitu pemikiran konsep angka, besar dan
bentuk.
b.
Matematika Timur Kuno
1)
Matematika Mesopotamia
2)
Matematika Babilonia
3)
Matematika Mesir Kuno
4)
Matematika Yunani Kuno
5)
Matematika India
6)
Matematika China
c.
Matematika Eropa Abad Pertengahan
1) Abad Pertengahan
Awal (Early Middle Ages)
2) Kebangkitan
kembali
2. Berdasarkan Tokohnya
Dalam perkembangannya, Matematika juga
mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ini ditandai dengan
penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuan pada zaman sebelum masehi.
Berikut ini tokoh-tokoh ilmuan yang berhasil menemukan konsep di dalam
matematika:
a.
Thales (624-550 SM).
b.
Pythagoras (582-496 SM)
c.
Socrates (427-347 SM)
d.
Ecluides (325-265 SM)
e.
Archimedes (287-212 SM).
f.
Appolonius (262-190 SM)
g.
Diophantus (250-200 SM)
luar biasa sekali,
ReplyDelete