Friday, November 1, 2013

sejarah perkembangan ilmu pengetahuan


PEMBAHASAN
Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu. Tetapi dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan dalam jumlahnya dalam berbagai literatur. Maka dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan  klasifikasi atau pembagian secara garis besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.
A.    ZAMAN PRA YUNANI KUNO
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu:
1.       Zaman Batu Tua
Zaman batu tua disebut juga masa prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Pengetahuan apa dan bagaimana (know how) diperoleh manusia melalui:
·         Kemampuan mengamati;
·         Kemampuan membeda-bedakan;
·         Kemampuan memilih;
·         Kemampuan melakukan percobaan berlandaskan prinsip trial and error.
3
Di samping itu, kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one-to one correspondency atau mapping process. Contoh cara menghitung hewan yang akan masuk ke kandang dengan kerikil. Belum ditemukan secara spesifik data diri mereka, tetapi yang terlihat secara jelas adalah hasil karya mereka. Karya-karya mereka yang fenomenal adalah peralatan yang terbuat dari batu dan tulang.
2.      Zaman Batu Muda
Era ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan. Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca (bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India, dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip), nilai logam sebagai nilai tukar, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic Writing), dan zodiac.
3.      Zaman Logam
Zaman ini berlangsung dari abad 20 SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni patung juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000 sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika, Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.



B.  ZAMAN YUNANI KUNO
Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman  yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada saat itu sudah tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang populer pada masa ini, yaitu :
1.      Thales (624 SM-546 SM)
Thales digelari bapak filsafat ilmu karena dialah orang yang pertama berfilsafat dan mempertanyakan “Apa sebenarnya asal usul alam semesta ini?” pertanyaan ini sangat mendasar, terlepas apapun jawabannya. Namun yang penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air karena air adalah unsur penting bagi setiap makhuk hidup, air dapat berubah menjadi benda gas seperti uap, dan benda padat seperti es, dan bumi ini juga berada di atas air (Ahmad Tafsir, 1992, hlm.4).
2.      Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society. Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang dawai.
3.      Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
4.       Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (Politeia) dimana ia menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Ia memandang bahwa dunia serba berubah (fana), namun ada juga yang abadi yaitu dunia idea (bersifat baka). Negara ideal memiliki 3 komponen, yaitu : (1) golongan tertinggi yaitu filsuf/kebajikan yang memiliki kebajikan berupa kebijaksanaan; (2) golongan kedua adalah pembantu atau prajurit yang memiliki kebajikan berupa keberanian; dan (3) golongan terendah adalah rakyat biasa yang memiliki kebajikan berupa pengendalian diri.
5.      Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika). Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Selain nama-nama diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron), karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6 SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos (460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya.

C.    ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur, seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang ilmu dan eksperimen, yaitu:
1.      Roger Bacon (1214 M - 1294 M)
Roger Bacon dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah seorang pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme.
2.      Thomas Aquinas (1225 M -1274 M)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”

3.      Gerard van Cremona (1114 M -1187 M)
Gerard van Cremona adalah seorang penerjemah Arab karya ilmiah. Dia adalah salah satu orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani dan karya-karya lain.
4.      Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M)
Giovanni Boccaccio adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting lainnya adalah Corbacci
Sepanjang Eropa mengalami masa kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1.       Al-kindi (801 M-873 M)
Bisa dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik (yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorology, dan politik.
2.       al-farābi (870 M-950 M)
Adalah seorang komentator filsafat yunani yang sangat ulung di dunia islam. Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan, bahkan musik. Al-farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, kitab al-musiqa. Selain itu, karyanya yang paling terkenal adalah al-madīnah al-fadhīlah (kota atau negara utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum Ilāhian Islam.
3.      Al-Khawārizmi (780 M-850 M),
Hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku pertamanyanya, al-Jabar, selain itu karyanya adalah al-Kitāb al-Mukhtasar fi Hisab Al-jabr Wa’al-Muqalaba (buku rangkuman untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat al-Ardh (Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di Strassberg, Jerman.
4.      Ibnu Sina (980 M-1037 M)
Di kenal sebagai Avicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Selain dari daftar nama ilmuwan di atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Al-Ghazāli (1058 M-111 M) adalah seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab al-Munqidih min Adh-Dalāl, al-Risālah al-Quadsiyyah, dan Mizan al-Amāl. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang bahasa latin disebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume. Ibnu Khaldun (1332 M-1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekunomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (pendahuluan). Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert (721 M-815 M), dia adalah seorang tokoh Islam yang mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.

D.    ZAMAN RENAISSANCE
Zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17 M. Zaman renaissance ditandai dengan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan abad pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Zaman ini juga merupakan penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan dalam diri jenius serba bias, Leonardo da Vinci. Penemuan percetakan (kira-kira 140 M) dan ditemukannya benua baru (1492 M) oleh Colmbus memberikan dorongan Penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada Zaman Renaissance. Ilmu pengetahuan yang berkembang maju pada masa ini adalah bidang astronomi.
Pada Zaman Renaissance ini manusia barat mulai berfikir secara baru, dan secara berangsur-angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membelenggu kebebasan dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu. Tokoh-tokoh yang terkenal seperti Nicholas Copernicus, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Galileo Galilei. Berikut cuplikan pemikiran para filusuf tersebut.
1.    Nicholas Copernicus (1473-1543)
            Copernicus adalah seorang tokoh gereja ortodoks. Ia mengatakan bahwa bumi dan planet semuanya mengelilingi matahari, sehingga matahari menjadi pusat (heliosentrisisme) . Pendapat ini berlawanan dengan pendapat umum yang berasal dari Hipparchus dan Ptolomeus yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat alam semesta (geosentrisme).
            Sekalipun Copernicus membuat model, namun alasan utamanya bukanlah sistemnya, melainkan keyakinannya bahwa prinsip Heliosentrisisme akan sangat memudahkan perhitungan. Copernicus sendiri tidak berniat untuk mengumumkan penemuannya, terutama mengingat keadaan dan lingkungan gereja pada waktu itu. Menurut gereja, prinsip geosentrisisme dianggap yang lebih benar daripada prinsip heliosentrisisme.
           
2.    Tycho Brahe (1546 M-1601 M)
            Tycho brahe adalah seorang bangsawan yang tertarik pada sistem astronomi baru. Ia membuat alat-alat yang ukurannya besar sekali untuk mengamati bintang-bintang dengan teliti. Berdasarkan alat-alat yang besar itu dan dengan ketekunan serta ketelitian pengamatannya, maka bahan yang dapa dikumpulkan selama 21 tahun sangat besar artinya untuk ilmu dan keperluan sehari-hari.
            Perhatian Tycho Brahe dimulai pada bulan November tahun 1572, dengan munculnya bintang baru di gugusan Cassiopeia secara tiba-tiba, yaitu bintang yang cemerlang selama 16 bulan sebelum ia padam lagi. Bintang yang dalam waktu singkat menjadi cemerlang dalam bahasa moderndisebut Nova atau Supernova, tergantung dari besarnya dan massanya. Timbulnya bintang baru itu menggugurkan pendapat yang dianut sampai pada saat itu, yaitu oleh karena angkasa diciptakan Tuhan, maka angkasa tidak dapat berubah sepanjang masa, dan bentuknya akan teap dan abadi. Beberapa tahun kemudian, Tycho berhasil menyusun sebuah observatorium yang lengkap dengan alat, kepustakaan, dan tenaga pembantu.
            Dalam tahun 1577, ia dapat mengikuti timbulnya sebuah Comet. Dengan bantuan alat-alatnya, ia menetapkan lintasan yang diikuti comet tersebut. Teryata lintasan ini lebih jauh dari planer venus. Penemuan ini membuktikan, bahwa benda-benda angkasa semuanya terapung bebas dalam ruang angkasa.
3.    Johannes Keppler (1571 M-1630 M)
            Johannes Keppler adalah pembantu Tycho dan seorang ahli matematika. Setelah Tycho meninggal dunia, bahan pengamatan selama 21 tahun itu diwariskan kepada Johannes Keppler. Di samping melanjutkan pengamatan, Keppler juga tetap mengembangkan Astrologi untuk memperoleh uang guna memelihara perkembangan astronomi. Dalam mengolah bahan peningalan Tycho, ia masih bertolak dari kepercayaan bahwa semua benda angkasa bergerak, mengikuti lintasan karena sesuai dengan kesempurnaan ciptaan Tuhan. Semua perhitungan ditujukan ke arah itu. Namun, semua perhitungan tetap menunjukkan bahwa lintasan merupakan sebuah elips untuk semua planet. Akhirnya keppler terpaksa nengakui bahwa lintasan memang berbentuk elips.
4.    Galileo Galilei (1564 M-1642 M)
            Membuat sebuah teropong bintang yang terbesar pada masa itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara langsung. Ia menemukan beberapa peristiwa penting dalam bidang astronomi. Ia melihat bahwa planet Venus dan Mercurius menunjukkan perubahan-perubahan seperti halnya bulan, sehingga ia menyimpulkan bahwa planet-planet tidaklah memancarkan cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan cahaya dari matahari. (Rizal Mustansyir, 1996)

E.     ZAMAN MODERN
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Issac Newton dengan temuannya teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for life (perjuangan untuk hidup). J.J Thompson dengan temuannya elektron. Berikut penjelasan sekilas dari filusuf-filusuf tersebut.
1.      Rene Descartes (1596 M-1650 M)
Dikenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Sistem koordinat yang terdiri atas dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Garis X letaknya horizontal dan disebut absis atau sumbu X, sedangkan garis Y letaknya tegak lurus pada sumbu X. Karena sistem tersebut didasarkan pada dua garis lurus yang berpotongan tegak lurus, maka sistem koordinat itu dinamakan Orthogonal coordinate system. Kedudukan tiap titik dalam bidang tersebut diproyeksikan dengan garis-garis lurus pada sumbu X dan pada sumbu Y. Dengan demikian kedudukan tiap titik potong kedua sumbu menyusuri sumbu-sumbu tadi. Panjang garis dapat dinyatakan serupa dengan hukum pythagoras mengenai hypothenusa. Penemuan Descartes ini dinamakan Analytic Geometry. (Rizal Mustansyir, 1996, hlm.48)
2.      Isaac Newton (1643 M-1727 M )
Adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia dkatakan sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
a.       Teori Gravitasi
Teori gravitasi adalah perbincangan lanjutan mengenai soal pergerakan yang telah dirintis oleh Galileo dan Keppler. Galileo mempelajari pergerakan dengan lintasan lurus. Keppler mempelajari pergerakan dengan lintasan tertutup atau elips. Teori gravitasi menerangkan bahwa planet tidak bergerak lurus, namun mengikuti lintasan elips, karena adanya pengaruh gravitasi, yaitu kekuatan yang selalu akan timbul jika ada dua benda berdekatan.
b.      Perhitungan Calculus
Perhitungan calculus atau yang disebut juga diferensial integral. Cara perhitungan calculus ini banyak manfaatnya, yaitu untuk menghitung berbagai hubungan antara dua atau lebih hal yang berubah, bersama dengan ketentuan yang teratur. Misalnya, kecepatan planet mengelilingi matahari yang berbeda-beda sepanjang lintasan, menemukan maksimum dan minimum dari suatu kurva, menemukan tambahan luas lingkaran bila radius berubah sedikit dan lain sebagainya.
c.       Optika atau mengenai Cahaya
Penemuan ketiga yang mendasari ilmu alam adalah pemeriksaan Newton mengenai cahaya dan lazim disebut optika. Jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma, maka cahaya asli yang kelihatannya homogen menjadi terbias antara merah sampai ungu menjadi pelangi. Kemuadian kalau pelangi itu dilewatkan sebuah prisma lainnya yang terbaik, maka pelangi terkumpul kembali menjadi cahaya homogen. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa cahaya itu sesungguhnya terdiri atas komponen yang terbentang antara merah dan ungu.
3.      Joseph Black (1728 M-1799 M)
Dikenal sebagai pelopor dalam pemeriksaan kualitatif. Ia menemukan gas CO2. Ia melakukan pemanasan terhadap kapur. Udara yang keluar kemudian dialirkan melalui air kapur yang sudah disaring lebih dahulu. Pada waktu udara yang keluar dari kapur mengalir, maka air kapur yang jernih menjadi keruh.
4.      Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M)
Dikenal sebagai penganut teori evolusi yang fanatik. Darwin menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada makhluk di bumi terjadi karena seleksi alam. Teorinya yang terkenal adalah Struggle for life (perjuangan untuk hidup). Darwin berpendapat bahwa makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama, sedangkan yang kurang dapat menyesuaikan diri akan tersisihkan karena kalah bersaing. Oleh karena itu yang dapat bertahan adalah yang paling unggul (survival of the fittest).(Rizal Mustansyir, 1996)
Selain pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan mekanis kalkulator.

F.     ZAMAN KONTEMPORER
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata rantai yang tidak terputus sama lain. Begitu pula pada zaman kontemporer, tidak lain adalah mengamati  pemanfaatan dan pengembangan yang lebih lanjut dari rentetan sejarah ilmu sebelumnya. Kondisi itulah yang kemudian mengalami percepatan yang tidak jarang berada diluar dugaan manusia itu sendiri.
            Yang dimaksud zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun terakhir yang kita jalani hingga saat ini. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa kelanjutan sejarah perkembangan ilmu, berbagai hal baru yang ditemukan dan dapat kita amati di zaman kontemporer, tidak lepas dari penemuan dan dasar-dasar ilmu yang telah ada dan diciptakan oleh para penemu, pakar atau filosof di masa-masa sebelumnya.
            Perkembangan ilmu di zaman kontemporer ini digunakan untuk menggambarkan aplikasi ilmu dan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Aplikasi ini tidak hanya dilapangan ilmu eksakta, tapi juga ilmu-ilmu sosial dan juga keagamaan. Para pecinta ilmu di bidang mereka masing-masing berusaha untuk menjadikan ilmu dan pengetahuan yang menjadi bidang mereka dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi manusia dan kemanusiaan.
            Salah satu hal lain yang menjadi karakteristik zaman kontemporer adalah melakukan perubahan dan peruntuhan terhadap teori-teori ilmu yang pernah ada  untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru dalam memperbaharui ataupun membangun ilmu yang telah mereka dapat sebelumnya.
            Begitulah perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi seluruh bidang ilmu dan teknologi. Adapun beberapa contoh perkembangan ilmu kontemporer adalah sebagai berikut:
1.   Santri,  Priyayi, dan Abangan.
Dalam kajian ilmu sosial keagamaan di Indonesia, menurut Clifford Geertz melalui penelitian yang telah dibukukan dalam judul Abangan, Santri, Priyayi, ada tiga lingkungan yang berbeda dalam struktur sosial Masyarakat Jawa (yaitu pedesaan, pasar dan kantor pemerintah) yang dibarengi dengan latar belakang sejarah kebudayaan yang berbeda (yang berkaitan dengan masuknya agama Hindu dan Islam di Jawa) telah mewujudkan adanya Abangan (yang menekan adanya animistik), Santri (yang menekan aspek-aspek Islam), Priyayi (yang menekan aspek-aspek Hindu). Struktur sosial ini saling berlainan, tetapi masing-masing saling melengkapi satu sama lainnya dalam mewujudkan adanya sistem sosial Jawa yang berlaku umum. Inilah yang merupakan bahwa agama bukan hanya memainkan peranan bagi terwujudnya integrasi, namun juga memainkan peranan pemecah belah bagi masyarakat.
Penelitian inilah yang mendapat perhatian dari para ilmuwan. Berbagai penelitian dilakukan untuk menguji, membuktikan atau bahkan meruntuhkan teses Geertz tentang keberagaman masyarakat Jawa itu. Para pakar menemukan bahwa masyarakat Jawa secara umum adalah santri, adapun “genre” abangan tidak signifikan. Ini dibuktikan dengan hasil penelitian PPIM UIN Jakarta. Penelitian tersebut dilakukan pada tahun 2001 dengan populasi yang luas (sekitar 85 % populasi nasional) dengan random sampling. Selain itu, banyak tantangan dari peneliti dan para pakar pada bidang-bidang ilmu lainnya yang menguji penelitian dari Cliffort Greetz sesudah itu. Dan banyak tema-tema lain yang terus berkembang dan menjadi bukti berkembangnya ilmu dari waktu ke waktu.
2.      Teknologi Rekayasa Genetika
Salah satu bentuk perkembangan ilmu pada zaman kontemporer adalah rekayasa genetika yang berupa teknologi kloning. Teknologi ini pertama kali dilakukan oleh Dr. Gurdon yang berhasil yang berhasil memanipulasi katak menjadi kecebong pada tahun 1961.
Tiga puluh dua tahun setelah itu, tahun 1993, Dr. Jerry Hall berhasil mengkloning embrio manusia dengan teknik pembelahan. Hanya saja kloning yang dihasilkan saat itu rusak. Empat tahun kemudian, Dr. Ian Wilmut berhasil melakukan kloning pada mamalia yaitu domba yang diberi nama Dolly.
Masih pada tahun 1997, lahir lembu kloning pertama yang diberi nama Gene. Setahun kemudian, Dr. Teruhiko Wakayama melakukukan kloning terhadap tikus, dan peluang keberhasilan kloning mencapai tiga persen. Sedangkan pada tahun 2000, Prof. Gerald berhasil membuat kera kloning yang diberi nama Tetra. Dan individu yang  dihasilkan tersebut identik dengan sel sumbernya.
Begitulah teknik rekayasa genetika yang berkembang dari waktu ke waktu. Dan setelah berbagai keberhasilan teknik kloning yang pernah dilakukan, para ahli lebih berencana menerapkan teknik kloning pada manusia. Dari ide inilah, wacana kloning menjadi suatu yang semakin kontroversi.
3.      Teknologi Informasi
Pada tahun 1937, seorang insinyur Amerika bernama Howard Aiken merancang IBM Mark 7 yang merupakan komputer yang menggunakan tabung vakum dan elektro mekanikal. 14 tahun kemudian muncul komputer elektronik pertama yaitu UNIVAC yang dirancang oleh Ercket dan Mauchly. Kemudian, pada tahun 1977 muncul komputer pribadi pertama di dunia yang diberi nama Apple II yang dirancang oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak.
Demikian teknologi komputer terus berkembang. Dulu komputer belum memiliki bentuk yang kompak dan ringkas. Lalu semakin lama bentuknya semakin kecil. Ada PC, laptop hingga komputer jenis PDA. Komputer juga tidak saja menjadi alat pengolah data tetapi juga memasuki wilayah komunikasi interaktif dalam bentuk internet. Untuk itulah, muncul DARPA internet yang sebelumnya digunakan untuk jaringan militer. Semakin berkembangnya waktu, internet diklasifikasikan menjadi dua yaitu militer dan nonmiliter. Dan semakin lama, terus dikembangkan dengan saat ini dengan berbagai fasilitas yang terdapat di dalamnya seperti e-mail, chatting, download file dari berbagai situs, dan lain-lain.
4.      Teori Partikel Elementer
Selama lebih dari 2.500 tahun, manusia mencari misteri sifat materi. Pada abad kelima sebelum masehi, Democritus menemukan bahwa bagian terkecil suatu partikel adalah atom. Kemudian ditemukan bahwa atom bukanlah partikel terkecil. Di dalamnya, yaitu elektron, proton dan netron. Lebih jauh sekarang ditemukan kuark sebagai bagian dari proton dan netron, sehingga saat ini disebut sebagai partikel elementer adalah kuark dan elektron.
Setiap kali lahir teori fisika atom, akan bermunculan serangkaian percobaan yang dikemudian hari bisa menghasilkan toeri baru yang dapat menentang teori lama seperti yang terjadi setelah Democritus, namun bisa juga bersifat menguatkan. Seperti temuan Gerardus dan Martinus Veltman yang menegaskan bahwa teori model standart bisa diterima untuk menjelaskan bahwa jagad raya tersusun atas kuark, lepton (yaitu elekton dan neutron), dan boson (foton).
Teori tentang partikel elementer ini, bisa menjadi dasar bagi temuan- temuan baru yang spektakuler. Bukan tidak mungkin manusia dapat diubah dalam partikel dasarnya. Sehingga dapat dipindah-tempatkan setiap saat tanpa kendaraan.
5.      Kemajuan Ilmu Astronomi
Pada tahun 1961, Yuri Gagarin adalah manusia pertama yang diluncurkan ke ruang angkasa oleh Uni Soviet dengan pesawat Vostok I-nya, kemudian disusul Amerika pada tahun 1968. Pada tahun 1969, tepatnya tanggal 20 juli, Neil Amstrong menjadi manusia pertama yang mendarat di bulan, maka sekarang bulan sudah diproyeksikan untuk dikomersialisasikan.
            Demikianah contoh-contoh perkembangan ilmu pada zaman kontemporer. Dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi dilapangan pengetahuan modern tidak saja menunjukkan cepatnya perkembangan, tapi lebih menakjubkan lagi telah terjadi juga “percepatan”. Hanya saja, perkembangan ilmu itu tidak berarti mutlak sebagai rahmat bagi kehidupan manusia. Tidak jarang kemajuan ilmu dan teknologi yang terus berlangsung hingga saat ini membuat banyak manusia khawatir atau bahkan takut terhadap dampak negatifnya dan banyak pula yang telah merasakan langsung akibatnya bagi kehidupan mereka, baik kehidupan materil, maupun spiritual.

G.    SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MATEMATIKA
Sejarah perkembangan ilmu matematika dapat dibedakan menjadi dua yaitu secara geografis dan  tokohnya.

1.      Berdasarkan Geografisnya
Perkembangan ilmu matematika di dunia dipengaruhi oleh perkembangan matematika sebelumnya. Perkembangan ini dipengaruhi oleh wilayah masing – masing yang dapat menentukan perkembangan ilmu matematikanya sendiri sesuai dengan bahasa dan lambang yang digunakan. Berdasarkan wilayah ini perkembangan ilmu matematika dapat dibedakan menjadi:
a.       Matematika Prasejarah
Yaitu pemikiran konsep angka, besar dan bentuk.
b.      Matematika Timur Kuno
1)      Matematika Mesopotamia
2)      Matematika Babilonia
3)      Matematika Mesir Kuno
4)      Matematika Yunani Kuno
5)      Matematika India
6)      Matematika China
c.       Matematika Eropa Abad Pertengahan
1)      Abad Pertengahan Awal (Early Middle Ages)
2)      Kebangkitan kembali
2.      Berdasarkan Tokohnya
Dalam perkembangannya, Matematika juga mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan ini ditandai dengan penemuan-penemuan yang dilakukan oleh para ilmuan pada zaman sebelum masehi. Berikut ini tokoh-tokoh ilmuan yang berhasil menemukan konsep di dalam matematika:
a.       Thales (624-550 SM).
b.      Pythagoras (582-496 SM)
c.       Socrates (427-347 SM)
d.      Ecluides (325-265 SM)
e.       Archimedes (287-212 SM).
f.       Appolonius (262-190 SM)
g.      Diophantus (250-200 SM)

No comments:

Post a Comment