PEMBAHASAN
Dalam setiap periode sejarah
pekembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri khas atau karakteristik tertentu.
Tetapi dalam pembagian periodisasi perkembangan ilmu pengetahuan ada perbedaan
dalam jumlahnya dalam berbagai literatur. Maka dari itu, untuk memahami sejarah
perkembangan ilmu
pengetahuan secara mudah, disini telah dilakukan klasifikasi atau pembagian secara garis
besar. Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa.
A. ZAMAN PRA YUNANI KUNO
Pada era ini, secara umum terbagi
menjadi tiga fase, yaitu:
1.
Zaman Batu
Tua
Zaman batu tua disebut juga masa
prasejarah. Era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi)
sampai 20.000 atau 10.000 tahun SM. Pada zaman ini telah mempunyai beberapa
ciri khas, di antaranya adalah menggunakan alat-alat sederhana yang dibuat dari
batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan
sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem trial and
error (mencoba-coba dan salah) kemudian bisa berkembang menjadi know how
zaman batu tua, yang menjadi tokoh utama disebut-sebut dengan manusia purba. Pengetahuan
apa dan bagaimana (know how) diperoleh manusia melalui:
·
Kemampuan mengamati;
·
Kemampuan
membeda-bedakan;
·
Kemampuan memilih;
·
Kemampuan melakukan
percobaan berlandaskan prinsip trial and error.
3
|
2.
Zaman Batu Muda
Era
ini berlangsung tahun 10.000 SM sampai 2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM. Di
zaman ini telah berkembang kemampuan-kemampuan yang sangat signifikan.
Kemampuan itu berupa tulisan (dengan gambar dan symbol), kemampuan membaca
(bermula dari bunyi atau suku kata tertentu), dan kemampuan menghitung. Dalam
zaman ini juga berkembang masalah perbintangan, matematika, dan hukum. Pada
zaman batu muda sudah ada kerajaan-kerajaan besar yang ikut andil dalam
mengukir sejarah. Kerajaan itu adalah Mesir, Babylon, Sumeria, Niniveh, India,
dan Cina. Karya-karya yang didapat dari zaman ini berupa batu Rosetta (Hieroglip),
nilai logam sebagai nilai tukar, lukisan di dinding gua, tulisan Kanji (Pistographic
Writing), dan zodiac.
3.
Zaman Logam
Zaman ini berlangsung dari abad 20
SM sampai abad 6 SM. Pada zaman ini pemakaian logam sebagai peralatan
sehari-hari, bahkan sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan
perang. Pada zaman Logam didominasi oleh kerajaan Mesir. Tetapi kerajaan Cina
dan Sumeria juga masih mempunyai peran. Pada masa ini karya-karya yang ada
didominasi dengan alat-alat yang terbuat dari besi dan perunggu. Seni patung
juga menjadi karya fenomenal pada masanya, bahkan sampai saat ini. Contohnya
adalah karya-karya dari Mesir, seperti patung istri raja Fir’aun (Neferitti).
Menurut
Soetriono dan SDRm Rita Hanafie, masa sejarah dimulai kurang lebih 15.000
sampai 600 tahun Sebelum Masehi. Pada masa ini pengetahuan manusia berkembang
lebih maju. Mereka telah mengenal membaca, menulis, dan berhitung. Kebudayaan
mereka pun mulai berkembang di berbagai tempat tertentu, yaitu Mesir di Afrika,
Sumeria, Babilonia, Niniveh, dan Tiongkok di Asia, Maya dan Inca di Amerika
Tengah. Mereka sudah bisa menghitung dan mengenal angka.
B.
ZAMAN YUNANI KUNO
Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM
sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman
yunani kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa
ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya.
Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa
Yunani pada saat itu sudah tidak mempercayai mitologi-mitologi. Bangsa Yunani
juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
begitu saja), melainkan menumbuhkan sikap an
inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara
kritis). Sehingga pada zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai
puncak kejayaannya atau zaman keemasannya.
Pada
zaman ini banyak bermunculan ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang populer pada masa ini, yaitu :
1.
Thales (624 SM-546 SM)
Thales digelari bapak filsafat ilmu karena dialah orang yang
pertama berfilsafat dan mempertanyakan “Apa sebenarnya asal usul alam semesta
ini?” pertanyaan ini sangat mendasar, terlepas apapun jawabannya. Namun yang
penting adalah pertanyaan itu dijawabnya dengan pendekatan rasional, bukan
dengan pendekatan mitos atau kepercayaan. Ia mengatakan asal alam adalah air
karena air adalah unsur penting bagi setiap makhuk hidup, air dapat berubah
menjadi benda gas seperti uap, dan benda padat seperti es, dan bumi ini juga
berada di atas air (Ahmad Tafsir, 1992, hlm.4).
2.
Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian
berada di Kroton (Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”,
dan salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga
siku-siku
adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).
Walaupun fakta di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum
lahirnya Pythagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia
yang pertama kali membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu,
Pythagoras berhasil membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society.
Selain itu, dalam ilmu ukur dan aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang
bilangan, pembentukan benda, dan menemukan hubungan antara nada dengan panjang
dawai.
3.
Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates
lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar
dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Sumbangsih Socrates yang
terpenting bagi pemikiran barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal
sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk
menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan
sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.
4.
Plato (427
SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (Politeia) dimana ia
menguraikan garis besar pandangannya pada keadaan “ideal”. Ia memandang bahwa
dunia serba berubah (fana), namun ada juga yang abadi yaitu dunia idea
(bersifat baka). Negara ideal memiliki 3 komponen, yaitu : (1) golongan
tertinggi yaitu filsuf/kebajikan yang memiliki kebajikan berupa kebijaksanaan;
(2) golongan kedua adalah pembantu atau prajurit yang memiliki kebajikan berupa
keberanian; dan (3) golongan terendah adalah rakyat biasa yang memiliki
kebajikan berupa pengendalian diri.
5.
Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang
Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang
mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis.
Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari
kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi (Metefisika).
Logika Aristoteles adalah suatu sistem
berpikir deduktif (deductive reasoning), yang
bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran
tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia
menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Logika
yang digunakan untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan yang dikemukakan oleh
Aristoteles didasarkan pada susunan pikir (syllogisme).
Selain nama-nama
diatas, masih ada filosof-filosof seperti Anaximander (610 SM-546 SM) dengan diktum
falsafinya bahwa permulaan yang pertama, tidaklah bisa ditentukan (Apeiron),
karena tidaklah memiliki sifat-sifat zat yang ada sekarang. Anaximenes yang hidup pada abad ke 6
SM., masih satu generasi dengan Anaximander, ia berpendapat bahwa zat yang awal
ada adalah udara. Ia menganggap bahwa semuanya di alam semesta dirasuki dengan udara. Demokreitos
(460-370 SM), ia mengembangkan teori mengenai atom sebagai dasar materi, sehingga ia dikenal sebagai “Bapak
Atom Pertama”. Empedokles (484-424 SM) adalah seorang filsuf Yunani berpendapat bahwa materi terdiri atas empat unsur dasar yang
ia sebut sebagai akar, yaitu air, tanah, udara, dan api. Selain itu, ia menambahkan satu
unsur lagi yang ia sebut cinta (philia). Hal ini dilakukannya untuk
menerangkan adanya keterikatan dari satu unsur ke unsur lainnya.
C.
ZAMAN PERTENGAHAN
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena
awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut
dengan zaman kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan
tampilnya pada Theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang
ada pada zaman ini hampir semua adalah para Theolog. Begitu pula dengan
aktifitas keilmuan yang mereka lakukan harus berdasar atau mendukung kepada
agama. Ataupun dengan kata lain aktivitas ilmiah terkait erat dengan aktivitas
keagamaan. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan sebagai Anchilla
Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas pada masa
ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai pegangan.
Ketika Bangsa Eropa mangalami masa kegelapan, kebangkitan
justru menjadi milik Islam. Hal ini dimulai dari munculnya Nabi Muhammad SAW
pada abad ke-6 M, perluasan wilayah, pembinaan hukum serta penerjemahan
filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan Islam pada abad ke-7 M sampai
abad ke-12 M. Pada masa ini Islam mandapatkan masa keemasannya (Golden Age).
Selain
itu, pada abad ini terjadi perkembangan kebudayaan di Asia Selatan dan Timur,
seperti Ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan alam) dan Confucius
(konsep kode etik luhur mangatur akal sehat). Pada masa kegelapan ini ilmu
pengetahuan di Eropa tidak berkembang. Karya ilmuwan yang masih menjadi
pegangan hanya karya Aristoteles. Pada abad 12 M, yang diklaim sebagai awal
mula zaman Renaissance telah muncul beberapa nama yang mempelopori di bidang
ilmu dan eksperimen, yaitu:
Roger
Bacon dikenal dengan sebutan Doctor Mirabilis (guru yang sangat
mengagumkan). Ia adalah seorang filsuf Inggris yang meletakkan penekanan pada empirisme, dan dikenal sebagai salah seorang
pendukung awal metode ilmiah modern di dunia Barat. Teorinya
menyatakan bahwa apa yang menjadi landasan awal dan ujian akhir dari semua ilmu
pengetahuan adalah pengalaman, dan syarat mutlak untuk mengolah pengetahuan adalah
dengan matematika. Sehingga ia dikenal sebagai pelopor empirisme.
Thomas
Aquinas adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal
karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam
karya utamanya: Summa Theologiae (Ikhtisar Teologi). Selain itu, karya
Theologis Thomas yang sangat terkenal adalah “Summa Contra Gentiles (Ikhtisar Melawan Orang-Orang Kafir)”
Gerard
van Cremona adalah seorang
penerjemah Arab karya ilmiah. Dia adalah salah satu
orang paling penting di Toledo. Ia menerjemahkan sekitar 70 bahasa Arab dan
karya-karya klasik Yunani ke dalam bahasa Latin termasuk karya Euclidius, Al-Farabi, Al-Farghani dan karya-karya lain.
4.
Giovanni Boccaccio (1313 M - 1375 M)
Giovanni Boccaccio adalah seorang Italia penulis dan penyair. Karya yang
dihasilkan dalam periode ini meliputi Filostrato dan Teseida, Filocolo, sebuah versi
prosa yang ada roman Prancis, dan La Caccia di Diana, sebuah puisi dalam
daftar sajak oktaf neapolitan perempuan. Boccaccio terus bekerja, memproduksi Comedia
delle ninfe fiorentine (juga dikenal sebagai Ameto) campuran prosa
dan puisi, tahun 1341, menyelesaikan lima puluh canto puisi alegoris Amorosa visione
di 1342 M, dan Fiammetta di 1343 M. Salah satu karya terakhirnya di Italia, satu-satunya karya penting lainnya
adalah Corbacci
Sepanjang Eropa mengalami masa
kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang
dipengaruhi dengan Islam. Dengan berkembangnya pengaruh Islam, maka semakin
banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang berperan dalam perkembangan Ilmu.
Mereka adalah sebagai berikut :
1.
Al-kindi
(801 M-873 M)
Bisa
dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi
menuliskan banyak karya dalam bidabg goemetri, astronomi, aritmatika, musik
(yang dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
2.
al-farābi (870 M-950 M)
Adalah
seorang komentator filsafat yunani yang sangat ulung di dunia islam.
Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al-farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah
buku penting dalam bidang musik, kitab al-musiqa. Selain itu, karyanya
yang paling terkenal adalah al-madīnah al-fadhīlah (kota atau negara
utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik
dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum Ilāhian
Islam.
3.
Al-Khawārizmi (780 M-850 M),
Hasil pemikiran berdampak besar pada matematika, yang
terangkum dalam buku pertamanyanya, al-Jabar, selain itu karyanya adalah
al-Kitāb al-Mukhtasar fi Hisab Al-jabr Wa’al-Muqalaba (buku rangkuman
untuk kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat al-Ardh
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di
Strassberg, Jerman.
4.
Ibnu Sina (980 M-1037 M)
Di
kenal sebagai Avicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan
juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan modern dan
masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya-karyanya di
bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
Selain dari daftar nama ilmuwan di
atas, masih banyak lagi ilmuwan muslim yang lain. Al-Ghazāli (1058 M-111 M) adalah
seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia
Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab al-Munqidih min
Adh-Dalāl, al-Risālah al-Quadsiyyah, dan Mizan al-Amāl. Ibnu Rusyd (1226 M –
1198 M), yang bahasa latin disebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari
spanyol (Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat,
kedokteran dan fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume. Ibnu
Khaldun (1332 M-1406 M), adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan
sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekunomi.
Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (pendahuluan). Jabir Ibnu
Hayyan atau Gebert (721 M-815 M), dia adalah seorang tokoh Islam yang
mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia.
No comments:
Post a Comment