Friday, November 1, 2013

KOMUNIKASI PENDIDIKAN




KOMUNIKASI PENDIDIKAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Kata Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata cum dan unus.
  • Cum yaitu kata depan yang berarti dengan dan  bersama dengan.
  • Unus yaitu kata bilangan yang berarti satu.
Cum + Unus => Communio
Communio (English)  = Communion : kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan.
berCommunio  [usaha/ kerja] è Communicare
Communicare : membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, bercakap-cakap.
Communicare => Communication
 Communication (indonesia) = Komunikasi
q  Menurut Agus M. Hardjana, Komunikasi adalah proses penyampaian makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui media tertentu.
q  Onong Uchajana Efendi merumuskan komunikasi sebagai proses pernyataan antar manusia.
    => hal yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Garry Cronkhite merumuskan empat asumsi pokok komunikasi yang dapat membantu memahami komunikasi :
  1. Komunkasi adalah suatu proses (communication is a process)
  2. Komunikasi adalah pertukaran pesan (communication is transactive)
  3. Komunikasi adalah interaksi yang bersifat multidimensi (communication is multi-dimensional)
  4. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan-tujuan atau maksud ganda (communication is multiproposeful)
Komunikasi merupakan suatu konsep yang multimakna.
Makna komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan berdasarkan :
Ø   Komunikasi sebagai proses sosial.
Ø   Komunikasi sebagai peristiwa.
komunikasi merupakan suatu gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya.
Ø   Komunikasi sebagai ilmu.
Struktur ilmu (pengetahuan) mencakup aspek ontologis, epistimologis dan aksiologis.
  • Ontologi adalah teori tentang “ada”, yaitu tentang apa yang dipikirkan, yang menjadi objek pemikiran.
  • Epistemologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan.
  • Aksiologi adalah teori tentang nilai yang membahas tentang manfaat, kegunaan, maupun fungsi dari objek yang dipikirkan.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, dengan komunikasi, kehidupan bisa berjalan aktif, dinamis, dan terus berkembang kearah kemajuan hidup.
Sejarah komunikasi ditentukan oleh empat titik penentu:
  1.  Perolehan (acquisition) bahasa
  2.  Pengembangan seni tulis
  3.  Reproduksi kata-kata tertulis (written word)
  4.  Komunikasi elektronik
Teknologi komunikasi prasejarah masih sedemikian sederhana namun sesuai dengan masanya.
Seiring perkembangan zaman, mulai ditemukan beberapa hal baru dalam komunikasi.
Misalnya,
q  Komunikasi dalam bentuk huruf
  •  Piktograf : bangsa Sumeria
  •  Heirogliph : bangsa Mesir kuno
q  Komunikasi melalui surat kabar, majalah, dsb.
q  Komunikasi melalui media elektronik ; telepon, faksimile, komputer.
C. KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Sebagai istilah baru, komunikasi pendidikan membutuhkan pengembangan bidang kajian secara mendalam.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan ;
§  Dunia pendidikan membutuhkan sebuah pemahaman yang komprehensif,holistik, mendasar dan sistematis tentang pemanfaatan komunikasi dalam proses pembelajaran.
§  Komunikasi pendidikan akan menunjukkan arah proses konstruksi sosial atas realitas pendidikan.
  • Komunikasi pendidikan : proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau peristiwa-peristiwa pendidikan.
  • Dengan demikian, komunikasi pendidikan itu tidak bersifat bebas/ netral, tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
TUJUAN, FUNGSI, BENTUK DAN MACAM-MACAM KOMUNIKASI
Tujuan Komunikasi
Hewitt (1981) menjabarkan tujuan proses penggunaan komunikasi secara spesifik sbb:
  1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
  2. Mempengaruhi perilaku seseorang
  3. Mengungkapkan perasaan
  4. Menjelaskan perilaku sendiri atau orang lain
5.       Berhubungan dengan orang lain
  1.  Menyelesaikan sebuah masalah
  2.  Mencapai sebuah tujuan
  3. Menurunkan ketegangan dan menyelesaikan konflik
  4. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
Fungsi Umum komunikasi
v  Informatif : memberi keterangan, memberi data atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan manusia
v   Edukatif : mendidik masyarakat, mendidik setiap orang dalam menuju pencapain kedewasaan bermandiri
v  Persuasif : komunikasi sanggup “membujuk” orang untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang diinginkan oleh komunikator
v  Reaktif : komunikasi dapat menghibur orang pada saat yang memungkinkan
Macam-macam komunikasi
  1. Komunikasi Bebas : komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan tanpa ada sekat, batasan, status sosial
  2. Komunikasi Terbatas : komunikasi yang memiliki batasan
  3. Komunikasi Eksternal : komunikasi yang dilakukan antara personal komunikator dalam kelompok sosial tertentu kepada komunikan dalam kelompok sosial yang lain
  4. Komunikasi Internal : komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan dalam kelompok sosial yang sama
BENTUK KOMUNIKASI
  • Komunikasi Vertikal => komunikasi yang dilakukan antara komunikatorkepada komunikan yang berbeda status jabatan/ posisinya.
  • Komunikasi Horisontal => komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan yang sama status jabatannya.
  • Komunikasi Diagonal => proses komunikasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan yang tidak sama tingkatannya, pada subsistem yang berlainan di lingkungan suatu organisasi.



FILSAFAT KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN FILSAFAT
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philia (philos) yang berarti cinta dan shopia (sophos) yang berarti kebijaksanaan, kebenaran, atau pengetahuan. Sehingga filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan.
A. Chaedar Alwasilah menemukan lima definisi filsafat;
·         Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
·         Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi
·         Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.
·         Filsafat adalah sebagian analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.
·         Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
B. FILSAFAT KOMUNIKASI
·         Filsafat suatu ilmu berfungsi sebagai landasan  pemikiran ilmu tersebut, sebagai titik tolak dalam usahanya mencapai tujuan yang fundamental, yaitu kebenaran.
·         Filsafat ilmu terbagi menjadi  dua, yaitu objek material dan objek formal.
·         Objek material => satu ilmu dan ilmu yang lain bisa sama.
·         Objek formal => pandangan khas dari masing-masing ilmu berdasarkan apa yang dianggap benar, terutama benar yang ditinjau dari norma-norma dan ukuran masyarakat saat itu.
Pandangan Menurut Ahli Filsafat (Filsuf)
Ø   Astrid S. Susanto
Komunikasi = publik
Publicus  dari kata benda (populus = rakyat, milik negar/ ongkos negara)


Ø  Filsafat Ilmu Komunikasi
    Masyarakat ideal harmonis dan adil dapat  tercapai apabila:
    1. Pendapat-pendapat, norma-norma dalam masyarakat diarahkan kepada harmonisasi
    2. Sifat-sifat khas dari materi publistik digunakan sesuai dan demi perwujudan ataupun peningkatan harmoni dalam masyarakat.
    3. Apabila dalam proses komunikasi terjadi pula komunikasi yang harmonis.
  1. Onong Uchjana Effendy,
     Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman (verstehen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan holistis dari teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, tujuannya, fungsinya, tekniknya, dan metodenya.
Dengan demikian, filsafat komunikasi menelaah pemahaman-pemahaman secara mendalam sebagai terjemahan dari istilah versthen mengenai teori dan proses komunikasi.
Dalam telaah filsafat komunikasi, aspek mendasar yang perlu dipahami terlebih dahulu adalah tentang manusia.
Beberapa paham mengenai manusia :
       Materialisme => manusia pada prinsipnya hanyalah materi/ benda.
       Idealisme (pikiran) => manusia berpikir karena mempunyai ide, dan sadar akan dirinya.
Descartes : cogito ergo sum ‘ aku berpikir maka aku ada’
       Eksistensialisme => cara manusia berada di dunia. Cara ini hanya untuk manusia bukan untuk makhluk lainnya.
Manusia tidak saja berada didunia, tetapi juga menghadapi dunia, menghadapi benda lain di dunia.
Proses berpikir didefinisikan sebagai kemampuan manusia untuk mencari arti bagi realitas yang muncul di hadapan kesadarannya dalam pengalaman dan pengertian.
Proses berpikir berlangsung dalam dua bentuk ;
  • Horizontal atau sensitivo-rasional, yaitu berpikir mengenai suatu realitas dengan dilandasi pengalaman sebagai rekaman dan pengindraan selama hidupnya.
  • Metarasional (Vertikal), berpikir metafisik atau batiniah, yang berarti tidak lagi memandang suatu realitas sosial dengan indra mata, melainkan dengan mata batiniah (menyentuh hal-hal yang sifatnya Illahi.
Bentuk sistematika dalam berpikir
  1. Deduktif , berpikir deduktif  bersumber dari suatu pandangan umum yang dapat ditarik sebuah kesimpulan.
  2. Induktif, menarik sebuah kesimpulan umum dari berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya.
  3. Berpikir memecahkan masalah, manusia mulai berpikir pada waktu ia mencoba untuk mengenal kemudian menguasai suatu situasi.
  4. Kausatif, manusia tidak perlu menunggu berhadapan dengan sebuah persoalan yang rumit jika ia mau menggambarkan situasi yang akan dihadapinya.
  5. Kreatif, suatu tingkatan berpikir yang tinggi berupa kesanggupan seseorang untuk menciptakan ide baru yang berfaedah. Kunci berpikir ini adalah keseimbangan antara sains dan imajinasi yang tepat.
  6. Filsafati, kegiatan filsafati merupakan kegiatan perenungan, yaitu suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu, mengajukan pertanyaan, menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lainnya, menanyakan mengapa, dan mencari jawaban yang lebih baik daripada jawaban pada pandangan pertama.
C. Implementasi dalam Pembelajaran
Filsafat komunikasi pendidikan memberikan landasan yang kukuh tentang bagaimana implementasi komunikasi dalam proses pembelajaran.
Komunikasi yang efektif terangkum dalam “lima hukum komunikasi yang efektif” (The 5 Inevitable Laws of Effective Communication) terangkum dalam kata REACH => meraih.
1)        Respect
Komunikasi yang efektif harus dibangun dari sikap menghargai terhadap setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang disampaikan.
2)      Empathy
Empati adalah kemampuan seseorang dalam menempatkan dirinya sesuai dengan situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
3)          Audible
Makna audible antara lain adalah dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima.
4)      Clarity
Selain pesan harus dapat dimengengerti dengan baik, kejelasan pesan juga harus mendapatkan perhatian sehingga tidak menimbulkan multi-interprestasi. Dalam melakukan komunikasi, perlu dikembangkan sikap terbuka sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan.
5)      Humble
Sikap humble (terbuka) adalah sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik,tidak sombong, tidak memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut, pengendalian diri, dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Menurut Stephen R. Covey, unsur paling penting dalam komunikasi bukan pada apa yang tertulis dan terucap, melainkan pada karakter pengiriman pesan dan bagaimana ia menyampaikan pesan kepada penerima. Covey mengusulkan agar komunikasi dibangun atas dasar beberapa hubungan emosi.
       Komunikasi dilakukan oleh guru dengan cara memahami terlebih dahulu karakter siswa.
       Memperhatikan kebaikan dan sopan santun atau hal-hal kecil lainnya.
       Memenuhi komitmen atau janji
       Menjelaskan harapan sebab hampir semua kesulitan dalam komunikasi berakar di dalam harapan yang bertentangan.
       Memperlihatkan integritas pribadi sebab integritas pribadi akan menghasilkan kepercayaan.








PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
  1. PENGERTIAN
Pendidikan Sebagai Proses Komunikasi
Yaitu proses bimbingan dari pendidik dalam rangka mengubah prilaku anak didik untuk mencapai kedewasaan dalam arti jasmaniah dan rohaniah.
Unsur-unsur yang terkandung di dalamnya
        proses bimbingan
        pendidik
        mengubah perilaku anak didik
        dewasa jasmaniah
        dewasa rohaniah
B. BENTUK KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Ditinjau dari prosesnya pendidikan adalah komunikasi sebab dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas pengajar sebagai komunikator dan pelajar sbagai komunikan.
Dalam proses belajar mengajar terjadi komunikasi dua arah apabila pelajar bersikap responsif, berpendapat, bertanya, bahkan berdialog, diskusi.
Komunikasi dalam diskusi berlangsung efektif karena ;
  •  Materi yang didiskusikan meningkatkan intelektualitas
  •  Memiliki sifat intracommunication dan             intercommunication.
Intracommunication adalah komunikasi yang terjadi pada diri individu itu sendiri sebagai persiapan untuk melakukan intercommunication dengan orang lain.
Tahap-tahap dalam Intracommunication ;
  1. Persepsi => proses penginderaan terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungan penginderaan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan dan kebutuhan.
  2. Ideasi => proses penciptaan konsepsi setelah peserta didik itu mempersepsi isi pesan
  3. Transmisi => proses penyaluran/ pengembangan isi pesan komunikasi menjadi luas
C. PENALARAN
Penalaran adalah unsur yang membuat seseorang menjadi intelectual yang bijaksana.
Aristoteles mengembangkan beberapa kategori makhluk hidup ;
  1. Anima vegetativa, yaitu taraf hidup yang terbatas pada     makan dan berkembang biak saja misal tumbuh-tumbuhan
  2. Anima sensitiva, yaitu taraf hidup yang fungsinya melakukan penginderaan dan melaksanakan nafsu untuk bergerak dan berbuat misal binatang
  3. Anima intelectiva, yaitu taraf hidup dimana fungsi berpikir dan menghendaki merupakan kemampuan pokok rohaniahnya misalnya manusia
TEKNIK DAN PRINSIP KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
Komunikasi dalam pembelajaran termanifestasi dalam berbagai metode mengajar yang diterapkan. Metode dan mengajar merupakan satu kesatuan yang akan menentukan kondisi kelas. Metode merupakan langkah, sedangkan mengajar adalah implementasi dari langkah tersebut.
Tujuan pembelajaran adalah agar siswa menerima secara baik apa yang disampaikan guru, menguasai pelajaran secara komprehensif, dan siswa dapat mengembangkannya, baik melalui bimbingan guru maupun mandiri.
Metode pengajaran dapat dibagi dua; metode mengajar konvensional dan metode mengajar inkonvensional. Yang termasuk metode konvensional adalah metode pembiasan, metode keteladanan, metode penghargaan, metode hukuman, metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode resitasi, metode karya wisata, metode latihan, metode simulasi, dan metode kerja kelompok.
Sedangkan yang termasuk metode mengajar inkonvensional adalah metode pengajaran modul, metode pengajaran berprogram, metode pengajaran unit, metode CBSA, metode KBK, dan metode KTSP.
  1. Prinsip Komunikasi dalam Metode     Ceramah
Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Metode ceramah atau kuliah (lecture method) adalah sebuah cara pengajaran yang dilakukan oleh guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication).
Kelemahan Metode Ceramah
  1. Membuat siswa pasif karena perhatian terpusat pada guru  (teacher centered)
  2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
  3. Menghambat daya kritis siswa karena segala informasi yang disampaikan guru biasanya ditelan mentah-mentah
Keuntungan Metode Ceramah
  1. Metode ceramah merupakan satu-satunya metode yang paling ekonomis dalam menyampaikan informasi
  2. Metode ceramah merupakan metode yang pelaksanaannya sangat sederhana dan tidak memerlukan pengorganisasian yang rumit
Prosedur dalam metode ceramah (Muhammad Ali)
ü  Guru menjelaskan tujuan dan topik yang akan diajarkan
ü  Memberikan motivasi belajar dengan berbagai kegiatan
ü  Memberikan penjelasan singkat tentang materi-submateri dalam garis besar
ü  Menyelingi ceramah dengan tanya jawab dan berbagai contoh
ü  Setelah cerama dapat dilakukan diskusi tentang masalah yang dipelajari
ü  Untuk bahan memantapkan dapat diberikan tugas atau kegiatan inquiry dan discovery
ü  Dilakukan evaluasi dengan prosedur dan teknik tertentu
B. Prinsip Komunikasi dalam Diskusi
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran    pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari kebenaran.
Metode diskusi bermanfaat untuk melatih kemampuan memecahkan masalah secara verbal dan memupuk sikap demokratis. Dilihat dari teknik pelaksanaanya, diskusi dapat digolongkan menjadi dua:
  1. Debat , di dalam debat terdapat dua kelompok berbeda pendapat yang mempertahankan pendapatnya masing-masing dan pendengar menjadi faktor penentu kemenangan.
  1. Diskusi, diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari titik pertemuan pendapat tentang sebuah masalah. Ditinjau dari pelaksanaanya, diskusi terbagi menjadi 6 bentuk;
1)      Diskusi kelas (brain storming / pertukaran pendapat)
2)      Diskusi kelompok
3)      Panel, panel merupakan diskusi yang dilakukan oleh beberapa orang saja, biasanya antara 3 sampai 7 orang panelis.
4)      Konferensi
5)      Simposium
6)      Seminar , seminar merupakan pembahasan ilmiah yang dilaksanakan dalam meletakkan dasar-dasar pembinaan tentang masalah yang dibahas.
Kelebihan Metode Ceramah
       Metode diskusi membuat suasana kelas lebih hidup meningkatkan daya pikir dan kepribadian siswa seperti toleransi, demokrasi, berpikir kritis dan sistematis serta objektif.
       Metode diskusi dapat membantu siswa mengambil keputusan yang lebih baik karena diskusi bertujuan untuk menampung pendapat orang banyak
Kelemahan Metode Ceramah
       Sulit menduga hasilnya karena membutuhkan waktu yang panjang ,juga menjadikan sebagian siswa malas, minder, dan takut apabila kemampuan siswa di kelas heterogen.
C. Prinsip Komunikasi dalam KBK
KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) adalah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performansi tertentu (kompetisi)
Mulyasa menjelaskan beberapa aspek yang terkandung dalam konsep kompetisi;
  • Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang    kognitif
  • Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh siswa.
  • Kemampuan (skill), yaitu sesuatu yang dimiiki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan padanya.
  • Nilai (value), yaitu norma atau standar yang telah diyakini secara psikologis yang menyatu dalam diri individu
  • Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan
Beberapa dasar pemikiran untuk menggungkapkan konsep kompetisi dalam kurikulum menurut Departemen Pendidikan Nasional
  1. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks
  2. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui siswa untuk menjadi kompeten
  3. Kompeten merupakan hasil belajar (learning outcome) yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa melalui proses pembelajaran
  4. Keandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang harus diukur
Departemen Pendidikan Nasional (2002) mengemukakan bahwa KBK memiliki karakteristik sebagai berikut;
1)      Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
2)      Berorientasi pada hasil belajar (learning outcome) dan keberagaman
3)      Penyampain dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
4)      Sumber belajar bukan hanya guru, melainkan juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
5)      Penelitian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
E. Mulyasa mengidentifikasi 6 karakteristik KBK
a)      Sistem belajar dengan modul
Modul adalah paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman belajar yang disusun secara sistematis dan operasional yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b)      Menggunakan keseluruhan sumber belajar
c)       Pengalaman lapangan
d)      Strategi belajar individual-personal
e)      Kemudahan belajar
f)       Belajar tuntas




No comments:

Post a Comment