PENYIMPANGAN SOSIAL
Kita tentunya menginginkan suatu
kehidupan yang harmonis, selaras, dan sesuai dengan tatanan sosial yang
berlaku. Akan tetapi, di kehidupan masyarakat yang majemuk seperti sekarang
ini, hal tersebut sangatlah sulit dijumpai. Bahkan dapat dikatakan bahwa
kondisi masyarakat yang harmonis dan selaras tersebut hanyalah sebatas
angan-angan belaka, karena tindakan penyimpangan sosial pasti selalu ada,
meskipun bentuk penyimpangan yang terjadi tersebut sangat kecil atau ringan.
Sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat orang yang tidak
tertib dalam berlalu lintas, berbagai tindak kejahatan, dan lain sebagainya.
Berbagai bentuk penyimpangan sosial dan upaya pencegahannya dapat kalian pelajari
pada pembahasan berikut ini.
Perilaku Penyimpangan
Perilaku
penyimpangan (deviasi sosial) adalah semua bentuk perilaku yang tidak sesuai
dengan norma-norma sosial yang ada. Perilaku penyimpangan dapat terjadi di mana
saja, baik di keluarga maupun di masyarakat. Menurut G. Kartasaputra, perilaku
penyimpangan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang tidak sesuai atau tidak menyesuaikan diri dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar
ataupun tidak.
Bentuk-Bentuk Penyimpangan
Penyimpangan
sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dilihat berdasarkan kadar
penyimpangannya dan dilihat berdasarkan pelaku penyimpangannya.
a.
Berdasarkan Kadar Penyimpangan
1 ) Penyimpangan primer
Penyimpangan
primer disebut juga penyimpangan ringan. Para pelaku penyimpangan ini umumnya
tidak menyadari bahwa dirinya melakukan penyimpangan. Penyimpangan primer
dilakukan tidak secara terus menerus (insidental saja) dan pada umumnya tidak
begitu merugikan orang lain, misalnya mabuk saat pesta, mencoret-coret tembok
tetangga, ataupun balapan liar di jalan. Penyimpangan jenis ini bersifat
sementara (temporer), maka orang yang melakukan penyimpangan primer, masih
dapat diterima oleh masyarakat.
2 ) Penyimpangan sekunder
Penyimpangan
sekunder disebut juga penyimpangan berat. Umumnya perilaku penyimpangan
dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus menerus meskipun
pelakunya sudah dikenai sanksi. Bentuk penyimpangan ini mengarah pada tindak
kriminal, seperti pembunuhan, perampokan, dan pencurian. Penyimpangan jenis ini
sangat merugikan orang lain, sehingga pelakunya dapat dikenai sanksi hukum atau
pidana.
b . Berdasarkan Pelaku Penyimpangan
1 ) Penyimpangan individu
(individual deviation)
Penyimpangan
jenis ini dilakukan secara perorangan tanpa campur tangan orang lain. Contohnya
seorang pejabat yang korupsi, oknum polisi yang melakukan pemerasan terhadap
individu yang memiliki suatu kasus, suami atau istri yang selingkuh, dan anak
yang durhaka terhadap orang tua. Dilihat dari kadarnya penyimpangan perilaku
yang bersifat individual, menyebabkan pelakunya mendapat sebutan seperti
pembandel, pembangkang, pelanggar, bahkan penjahat.
2
) Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan
jenis ini dilakukan oleh beberapa orang yang secara bersama-sama melakukan
tindakan yang menyimpang. Contohnya pesta narkoba yang dilakukan kelompok satu
geng, perkelahian massal yang dilakukan antarkelompok suku, ataupun
pemberontakan. Penyimpangan kelompok biasanya sulit untuk dikendalikan, karena
kelompok-kelompok tersebut umumnya mempunyai nilai-nilai serta kaidah-kaidah
sendiri yang berlaku bagi semua anggota kelompoknya. Sikap fanatik yang
dimiliki setiap anggota terhadap kelompoknya menyebabkan mereka merasa tidak
melakukan perilaku yang menyimpang. Hal tersebut menyebabkan penyimpangan
kelompok lebih berbahaya daripada penyimpangan individu.
3 ) Penyimpangan campuran (mixture
of both deviation)
Penyimpangan
campuran diawali dari penyimpangan individu. Akan tetapi, seiring dengan
berjalannya waktu, ia (pelaku penyimpangan) dapat memengaruhi orang lain,
sehingga ikut melakukan tindakan menyimpang seperti halnya dirinya. Contoh
penyimpangan campuran adalah sindikat narkoba, sindikat uang palsu, ataupun
demonstrasi yang berkembang menjadi amuk massa.
1. Sifat-Sifat
Penyimpangan
Dilihat
dari sifatnya, penyimpangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
penyimpangan sosial yang bersifat positif dan yang bersifat negatif.
a.
Penyimpangan yang Bersifat Positif
Penyimpangan yang bersifat positif merupakan
suatu bentuk penyimpangan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
dan norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap dirinya
maupun masyarakat. Penyimpangan ini memberikan unsur inovatif dan kreatif
sehingga dapat diterima oleh masyarakat, meskipun caranya masih belum umum atau
menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya, pada masyarakat yang masih
tradisional, perempuan yang melakukan aktivitas atau menjalin profesi yang umum
dilakukan oleh laki-laki seperti berkarir di bidang politik, menjadi pembalap,
sopir taksi, anggota militer dan lain-lain oleh sebagian orang masih dianggap
tabu. Namun hal tersebut mempunyai dampak positif, yaitu emansipasi wanita.
b.
Penyimpangan yang Bersifat Negatif
Penyimpangan
yang bersifat negatif merupakan penyimpangan yang cenderung mengarah pada
tindakan yang dipandang rendah, berdampak buruk serta merugikan bagi pelaku dan
juga masyarakat. Bobot penyimpangan negatif dapat dilihat dari norma-norma atau
nilai-nilai yang telah dilanggar. Pelanggaran terhadap norma-norma kesopanan
dinilai lebih ringan dibanding pelanggaran terhadap norma hukum. Contoh
penyimpangan yang bersifat negatif, membolos, pembunuhan, pencurian, korupsi,
dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment