Tuesday, October 1, 2013

materi kelas v


A. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan
pada tumbuhan hijau. Proses fotosintesis ini memerlukanbantuan sinar matahari. Fotosintesis berlangsung dibagian daun. Namun proses ini terkadang juga terjadi dibagian lain yang mengandung klorofil. Klorofil merupakan
zat warna warna hijau pada tumbuhan. Klorofil berfungsiuntuk menyerap energi cahaya matahari.
Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil,
air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserapdari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata.Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan
energi cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari tidak ada, energi cahaya yang lain dapat menggantikannya.Misalnya cahaya lampu neon. Oleh karenaitu, fotosintesis dapat terjadi pada siang maupun malamhari. Reaksi fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut.

Cahaya Air + Karbon dioksida =4 Karbohidrat + Oksigen
(H2O) (CO2) Klorofil (C6H12O6) (O2)

Dari reaksi fotosintesis di atas, dapat diketahui bahwaproses tersebut menghasilkan karbohidrat dan oksigen.Daun yang mengandung karbohidrat ini jika ditetesi larutanlugol atau yodium akan berubah warna menjadi ungu gelap. Percobaan berikut ini dapat membuktikan bahwaproses fotosintesis memerlukan cahaya.Sebagian gas oksigen hasil fotosintesis digunakan untuk pernapasan tumbuhan.
Sisanya dibebaskan ke udara. Oksigen tersebut digunakan oleh makhluk hidup lainnya untuk bernapas. Sementara itu, kelebihan karbohidrat disimpan sebagai makanan cadangan. Di mana tumbuhan menyimpan makanan cadangan? Tempat penyimpanan makanan cadangan setiap tumbuhan berbeda-beda. Amati gambar di bawah! Gambar tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan menyimpan makanan cadangan pada bagianbagianyang berbeda. Tempat penyimpanan itu misalnya pada akar, buah, biji, atau batang.
B. Ketergantungan Manusia dan Hewan terhadap Tumbuhan Hijau
Telah dijelaskan dalam materi sebelumnya bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen. Selain digunakan oleh tumbuhan, sebagian oksigen dilepaskan ke udara di lingkungan sekitarnya. Oksigen dihirup oleh manusia dan hewan pada saat bernapas.Tanpa tumbuhan hijau, oksigen lama-kelamaan akan habis jika digunakan terus oleh manusia dan hewan. Namun, tumbuhan selalu menyediakan oksigen di alam. Jadi, manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan hijau agar oksigen tetap tersedia di alam.
Tumbuhan hijau juga merupakan sumber energi bagi manusia. Sebagian besarbahan makanan kita berasal dari tumbuhan. Bagian tumbuhan yang biasa digunakan sebagai bahan makanan sebagai berikut.
1. Akar, contohnya wortel, lobak, dan singkong (ketela pohon).
2. Batang, contohnya tebu dan sagu.
3. Daun, contohnya bayam dan daun kol.
4. Bunga, contohnya kembang kol dan brokoli.
5. Buah, contohnya jeruk dan pisang.
6. Biji, contohnya kacang tanah dan kacang kedelai.
7. Tunas, contohnya rebung (tunas bambu) dan asparagus.
Selain manusia, hewan juga memperoleh sumber
energi dari tumbuhan hijau. Hewan herbivora (hewan
pemakan tumbuhan) bergantung secara langsung kepada tumbuhan. Apabila tidak ada tumbuhan, jenis-jenis hewan tersebut akan mati kelaparan. Akibatnya, jumlah jenis-jenis hewan herbivora akan semakin berkurang. Peristiwa ini akan menyebabkan hewan-hewan karnivora (hewan pemakan daging) menjadi kekurangan bahan makanan.Jadi, hewan-hewan karnivora secara tidak langsung juga
bergantung kepada tumbuhan.Demikian juga untuk makhluk hidup golongan omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan lain). Mereka dapat bergantung secara langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan hijau. Selain sebagai sumber energi, manusia memanfaatkan tumbuhan untuk berbagai keperluan berikut.
1. Bahan penyedap rasa, contohnya merica, pala, dan cengkeh.
2. Bahan obat-obatan, contohnya kencur, temulawak, dan kunyit.
3. Bahan sandang, contohnya serat tanaman kapas.
4. Bahan peralatan rumah tangga, contohnya kayu dan bambu.
Jadi, manusia tidak hanya membutuhkan tumbuhan sebagai sumber makanan saja. Manusia sangat tergantung pada tumbuhan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan
hidupnya. Oleh karena itu, manusia wajib menjaga kelestarian tumbuhan. Dengan demikian, kehidupan semua makhluk hidup juga tetap terjaga.
A. Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
 Setiap hewan mempunyai kemampuan berbeda-beda dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri ini berguna untuk memperoleh makanan. Selain itu juga untuk mempertahankan diri dari musuhnya
1. Penyesuaian Hewan untuk Memperoleh Makanan
Hewan membutuhkan makanan agar tetap hidup. Setiap jenis hewan memiliki cara tersendiri dalam memperoleh makanan. Makhluk hidup menggunakan alat-alat tubuhnya untuk memperoleh makanan.
a. Burung
Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis
burung juga berbeda-beda.
1) Burung pipit mempunyai paruh pendek dan kuat. Bentuk paruh ini sesuai untuk memakan jenis bijibijian. Paruh ini berfungsi menghancurkan
biji tersebut.
2) Burung elang mempunyai paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya. Paruh seperti ini sesuai untuk mencabik mangsanya.
3) Bebek mempunyai paruh yang berbentuk seperti sudu. Bentuk paruh seperti ini sesuai untuk mencari
makanan di tempat becek, berlumpur, atau di air.
4) Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk.
5) Burung kolibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.
6) Burung pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air.Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa ada kesesuaian antara bentuk paruh burung dan jenis makanannya.Selain bentuk paruh, kaki pada berbagai burung:
a. Kaki burung kakatua untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegangmakanan.
b. Kaki ayam untuk mengais tanah saat mencari makanan.
c. Burung elang mempunyai kaki kuat dengan kuku tajam. Kaki ini untuk mencengkeram mangsanya.
d. Burung pipit mempunyai kaki langsing untuk bertengger.
e. Kaki itik dan pelikan berselaput sehingga cocok untuk berenang di air.
f. Burung pelatuk pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat.terdapat hubungan antara bentuk kaki burung dengan cara memperoleh makanannya.
b. Serangga
Serangga mempunyai cara khusus untukmemperoleh makanan. Misalnya,mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Oleh karena itu, mulutnya dinamakan
mulut pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini untuk mengisap sari madu(nektar) pada bunga. Bentuk alat pengisap itu menyerupai belalai yang dapatdigulung dan dijulurkan.Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut ini dapat mengisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan.Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang berupa daun.
Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berupa cairan.
c. Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering,
gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta
sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada
saat minum unta mampu meneguk air dalam jumlah
banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh.
Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan
cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa
lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan
menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan
demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan.
2. Penyesuaian Hewan untuk Melindungi Diri dari MusuhSetiap jenis hewan selalu berusaha melindungi diri dari serangan musuhnya. Hampir semua jenis hewan memiliki bagian tubuh untuk melindungi diri. Selain itu, ada sebagian hewan melindungi diri dengan tingkah laku. Sekarang, simak cara hewan melindungi diri dari serangan musuhnya.
a. Cecak dan Kadal
Cecak dan kadal memutuskan ekornya jika
diserang oleh musuh. Tindakan hewan memutus
bagian tubuhnya disebut autotomi. Hal ini dilakukan
untuk mengelabui musuhnya. Bagian ekor yang
putus dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan
perhatian musuhnya. Saat itulah kadal atau cecak
melarikan diri. Ekor yang telah putus pada hewanhewan itu dapat tumbuh kembali
b. Bunglon
Bunglon dapat mengubah warna kulit sesuai
dengan lingkungannya. Misalnya di daun yang berwarna hijau, bunglon berwarna hijau. Ketika berada di batang pohon berwarna cokelat, bunglon akan berubah menjadi cokelat. Tindakan hewan mengubah warna kulitnya saat melindungi diri dinamakan
mimikri.
c. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang
Hewan-hewan ini menggunakan sengatnya
untuk melindungi diri. Sengat tersebut dapat mengeluarkan zat beracun yang dapat melukai musuh atau pemangsanya.
d. Cumi-Cumi, Sotong, dan Gurita
Cumi-cumi, sotong, dan gurita hidup di laut.
Ketika diserang musuh, hewan-hewan ini mengeluarkan cairan hitam seperti tinta. Akibatnya air menjadi keruh. Saat itulah hewan-hewan ini segera melarikan diri.
e. Landak
Landak mempunyai kulit berduri dan kaku. Saat
menghadapi bahaya, landak mengembangkan
durinya. Selain itu, landak juga berusaha
membelakangi musuh. Dengan demikian, apabila
musuhnya menyerang, tubuh musuh akan tertusuk
duri. Walaupun duri landak ini tidak beracun, tetapi
dapat membuat lawannya terluka.
f. Trenggiling dan Luing
Trenggiling dan luing akan menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Trenggiling mempunyai kulit berupa sisik yang keras. Saat menggulung, bagian perutnya yang lunak akan terlindungi suatu perisai yang sangat keras.
g. Belalang Daun
Belalang daun biasanya hinggap di dedaunan
untuk mencari makanan. Tubuh belalang daun
berwarna hijau mirip warna daun sehingga
tersamarkan. Hal ini menyulitkan musuhnya untuk
mengetahui keberadaan belalang tersebut.
h. Walang Sangit
Walang sangit merupakan hewan dalam
kelompok serangga. Walang sangit hinggap di
dedaunan untuk mencari makanan. Walang sangit
dapat mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
Bau ini untuk mengusir musuhnya.
i. Kecoak, Musang, Kumbang, dan Ular Tidak Berbisa
Hewan-hewan tersebut akan berpura-pura mati
jika diserang oleh musuh. Hal ini dilakukan untuk
mengelabui musuhnya. Jika musuhnya sudah pergi,
hewan tersebut segera melarikan diri. Di depan telah dijelaskan bahwa hewan mempunyai alat tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri. Selain itu, hewan juga menunjukkan tingkah laku tertentu untuk menghindari musuhnya.
B. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungannya
Seperti halnya hewan, tumbuhan juga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Tumbuhan mempunyai cara untuk melindungi diri. Selain itu, tumbuhan juga mempunyai ciri khusus sesuai lingkungan hidupnya.
1. Penyesuaian Tumbuhan untuk Melindungi Diri dari Musuhnya
Tumbuhan memiliki bagian tubuh yang berguna untuk melindungi diri. Bagian tubuh setiap tumbuhan tersebut berbeda-beda.
a. Bambu
Pernahkah kamu menyentuh bambu? Saat menyentuhnya, tanganmu akan terasa gatal. Hal ini karena bambu mempunyai rambut-rambut halus. Rambut-rambut halus tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal di kulit.
b. Salak, Bunga Mawar, dan Putri Malu
Tanaman salak, bunga mawar, dan putri malu mempunyai duri. Duri ini untuk melindungi diri dari musuhnya. Duri tersebut dapat melukai hewan yang mencoba mengganggunya.
c. Pohon Nangka, Pohon Karet, dan Bunga Kamboja
Jenis-jenis tumbuhan tersebut mampu mengeluarkan getah. Getah dapat menempel ke tubuh hewan yang mengganggunya. Getah yang menempel menyebabkan hewan sulit bergerak. Dengan demikian, tumbuhan tersebut terhindar dari gangguan hewan.
d. Buah Durian
Kulit buah durian memiliki duri yang sangat tajam.
Duri ini sebagai alat pertahanan diri dari musuhnya.
Adanya kulit berduri ini membuat biji yang berada di
dalam buah terlindung. Biji pada buah durian dapat
digunakan sebagai alat perkembangbiakan.
e. Buah Belimbing
Buah belimbing saat masih muda terasa pahit dan
sepat. Oleh karena itu, tidak ada hewan yang
memakan buahnya. Dengan demikian, biji di dalam
buah belimbing terlindungi. Biji ini digunakan sebagai alat perkembangbiakan.Itulah beberapa cara tumbuhan melindungi diri dari musuhnya
2. Ciri Khusus Tumbuhan Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tumbuhan menyesuaikan diri untuk mempertahankan hidupnya. Tumbuhan ada yang hidup di air ataupun di tempat kering.
a. Tumbuhan Air
Teratai, eceng gondok, dan kangkung adalah jenis
tumbuhan yang hidup di air. Tumbuh-tumbuhan tersebut menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan cara berbeda-beda. Teratai akarnya berada di dasar perairan dan batangnya berada di dalam air. Sementara itu, daunnya menyembul di permukaan. Daun tumbuhan teratai lebar dan tipis. Bentuk daunnya yang seperti ini dapat memudahkan terjadinya penguapan.Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Tumbuhan eceng gondok dapat mengapung
di air karena diseluruh batangnya terdapat rongga udara.
b. Tumbuhan di Daerah Kering
Tumbuhan yang hidup di daerah kering harus
berhemat dalam menggunakan air. Ada berbagai cara
menghemat air salah satunya dengan mengurangi
penguapan. Dengan demikian, air yang keluar dari
tumbuhan melalui daun bisa berkurang. Beberapa tumbuhan mempunyai cara tersendiri dalam mengurangi penguapan. Ada yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Misalnya pohon jati dan pohon mahoni. Sementara itu, kaktus menyesuaikan diri denganlingkungannya melalui dua cara. Pertama, mengubah bentuk daunnya menjadi duri. Kedua, batangnya
berdaging dan berkulit tebal. Batang yang seperti ini
untuk menyimpan air. Dengan demikian, kaktus dapat mengurangi penguapan dan tidak kekeringan. Pada saat musim hujan, kaktus menyerap air sebanyakbanyaknya. Air tersebut disimpan di dalam batang. Cadangan air ini digunakan ketika musim kering tiba.
A. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan
1. Penyesuaian Bentuk Tubuh terhadap Lingkungan
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan
cara menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan
dengan fungsinya. Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh
makanan maupun untuk melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh
beberapa hewan yang menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
a. Burung
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan
tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan
lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya,
b. Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri.
Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda
sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang
dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut
pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang
dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut
pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap
untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk
yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk
dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk
menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain
mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang
panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga,
contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat
penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap
makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki
mulut penyerap adalah lalat.
c. Unta
Unta hidup di daerah padang
pasir yang kering dan gersang.
Oleh karena itu bentuk tubuhnya
disesuaikan dengan keadaan
lingkungan padang pasir. Bentuk
penyesuaian diri unta adalah
adanya tempat penyimpanan air di
dalam tubuhnya dan memiliki punuk
sebagai penyimpan lemak. Hal
inilah yang menyebabkan unta
dapat bertahan hidup tanpa minum
air dalam waktu yang lama.
2. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan
dengan cara mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan
juga untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa
contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan tingkah laku berikut ini!
a. Bunglon
Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna
tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau maka tubuhnya
akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan bentuk penyesuaian diri
agar ia terlindung dari musuhnya.
b. Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah, dan ular.
c. Cumi-Cumi
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut.
d. Siput
Siput memiliki pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya ke dalam cangkang. Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki cangkang yang digunakan untuk melindungi diri dari musuhnya.
e. Cecak
Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah ia pergi melarikan diri.
f. Ikan paus
Paus adalah mamalia yang hidup di air. Seperti hewan mamalia yang
lain, walaupun hidup di air paus bernapas menggunakan paru-paru. Padahal
paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan semua mamalia
yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke permukaan
air untuk menghirup oksigen. Mungkin kalian pernah melihat bagaimana
perilaku paus lewat siaran televisi.
Ketika muncul ke permukaan air laut, paus mengeluarkan sisa
pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah jenuh dengan
air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus menghirup udara
sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
B. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga
memiliki cara yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat
bertahan hidup di lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat
yang berbeda-beda. Ada yang hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air.
Oleh karena itu, bentuk penyesuaian dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan
lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian berikut tentang cara-cara tumbuhan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
1. Pohon Jati
Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan
kedondong walaupun tidak sebanyak pada pohon jati.
2. Kaktus
Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang kering dan panas. Tumbuhan kaktus
menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis
lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air.
3. Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini
mengakibatkan penguapan air terjadi dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
4. Eceng gondok
Eceng gondok hidup mengapung di permukaan air. Agar dapat mengapung tumbuhan ini memiliki batang yang menggembung berisi rongga udara seperti
spons.

No comments:

Post a Comment